translation

Teks yang diterjemahkan oleh AI.

goodfriends

Karakteristik Bahasa Tertulis dan Bahasa Lisan yang Berbeda Ditinjau dari Tujuan Pembelajaran Berbicara

  • Bahasa Penulisan: Bahasa Korea
  • Negara Dasar: Semua Negaracountry-flag
  • Lainnya
Gambar Profil

Ringkasan posting oleh durumis AI

  • Bahasa tertulis memiliki karakteristik logis dan formal, sedangkan bahasa lisan bersifat spontan dan informal.
  • Pembelajaran berbicara bertujuan meningkatkan kemampuan komunikasi dengan mempertimbangkan logika bahasa tertulis dan spontanitas bahasa lisan.
  • Latihan menulis dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis dan kemampuan ekspresi, yang pada akhirnya membantu penggunaan bahasa lisan yang efektif.

Ⅰ Pendahuluan

Dalam masyarakat modern, pentingnya ekspresi bahasa semakin meningkat. Khususnya, sebagai alat utama komunikasi, bahasa tulis dan bahasa lisan masing-masing memiliki karakteristik unik, yang merupakan topik penting untuk memahami dan menjelaskan tujuan detail pendidikan berbicara. Pemahaman yang jelas tentang karakteristik bahasa tulis dan lisan, serta bagaimana mereka digunakan, merupakan faktor kunci untuk meningkatkan ekspresi bahasa dan kemampuan komunikasi. Oleh karena itu, penulis ingin membahas secara rinci karakteristik bahasa tulis dan lisan, serta tujuan detail pendidikan berbicara.

Ⅱ Isi

1. Bahasa Tulis dan Bahasa Lisan

1) Bahasa Tulis (Written Communication):

① Karakteristik:

Keterlambatan (Delay): Ekspresi tertulis dibaca setelah penulisan, sehingga bukan komunikasi real-time, melainkan ditujukan kepada pembaca di masa depan.

Formalitas (Formality): Memiliki logika yang terencana dan terstruktur, dan lebih memperhatikan keakuratan dan kejelasan bahasa.

Formalitas (Formality): Menggunakan kosakata dan tata bahasa yang distandarisasi, sehingga ekspresi menjadi lebih formal dan terstruktur.

Fungsi Perantara (Mediation): Berfokus pada perantara dan penyampaian informasi melalui tulisan.

Karakteristik:

② Karakteristik Asinkron: Tidak ada batasan waktu dan ruang antara penulis dan pembaca, dan penulis dapat merevisi dan meninjau setelah penulisan.

Ekspresi yang Distandarisasi: Menggunakan ekspresi yang distandarisasi sesuai dengan norma bahasa, dan lebih memperhatikan tata bahasa dan ejaan.

Struktur Logis: Tulisan memiliki struktur yang logis dan sistematis agar mudah dipahami pembaca.

③ Penggunaan:

Penulisan Dokumen: Digunakan dalam berbagai bentuk penulisan seperti dokumen, laporan, esai, email, dan makalah.

Penyampaian Pengetahuan: Digunakan untuk menyampaikan atau berbagi pengetahuan kepada orang lain, dan seringkali membutuhkan penjelasan yang rinci dan sistematis.

2) Bahasa Lisan (Oral Communication):

① Karakteristik:

Kecepatan (Immediacy): Ekspresi lisan diucapkan dalam situasi real-time, dan dipahami dan hilang pada saat diucapkan.

Tidak Formal (Informality): Memiliki karakteristik yang sehari-hari dan spontan, dan menggunakan bahasa yang hidup dan alami daripada logika yang terencana.

Kekaburan (Ambiguity): Interpretasi bahasa bisa relatif lebih fluktuatif dan ambigu antara pendengar dan penutur.

Tidak Formal (Informality): Ekspresi berubah secara fleksibel tergantung pada situasi percakapan, dan tidak ketat pada kosakata atau tata bahasa.

② Karakteristik:

Interaksi Timbal Balik Secara Sinkron: Terjadi interaksi timbal balik secara bersamaan antara peserta percakapan, dan alur percakapan diatur secara real-time.

Ekspresi Emosional Bahasa: Emosi disampaikan secara kaya melalui bahasa, pengucapan, intonasi, dan gerakan tubuh.

Kapasitas Memori yang Terbatas: Terkait dengan sifat hilangnya bahasa, materi bahasa terbatas pada kapasitas memori, sehingga menekankan informasi yang ringkas dan penting.

Penggunaan:

③ Percakapan Sehari-hari: Digunakan dalam situasi komunikasi real-time seperti percakapan sehari-hari, interaksi sosial, rapat, dan kuliah.

Bahasa tulis dan bahasa lisan masing-masing memiliki karakteristik dan penggunaan tersendiri, dan mewakili berbagai aspek bahasa. Ekspresi lisan memiliki kekuatan dalam komunikasi real-time dan ekspresi emosi, sedangkan ekspresi tertulis berfokus pada ekspresi yang sistematis dan jelas serta penyampaian yang logis. Memahami perbedaan ini dan menggunakannya secara tepat sangat penting untuk komunikasi yang efektif.

2. Tujuan Detail Pendidikan Berbicara

1) Bahasa Tulis:

① Peningkatan Kemampuan Menulis yang Logis:

Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menulis tulisan yang logis dan sistematis.

Mempelajari struktur tulisan dan alur logika, serta cara menulis agar mudah dipahami pembaca.

② Pembentukan Kebiasaan Menggunakan Bahasa Baku:

Membimbing peserta didik untuk menggunakan ekspresi yang distandarisasi sesuai dengan norma bahasa, dan memperhatikan tata bahasa dan ejaan dengan ketat.

Meningkatkan daya serap tulisan dan kejelasan ekspresi melalui penggunaan bahasa baku.

③ Penguasaan Ekspresi yang Sesuai dengan Tujuan dan Pembaca Tulisan:

Mempelajari ekspresi yang tepat sesuai dengan berbagai tujuan dan kelompok pembaca, dan mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan tulisan dengan jelas.

Mempelajari penggunaan kosakata dan gaya yang tepat sesuai dengan jenis dan tujuan tulisan.

④ Peningkatan Kemampuan Komunikasi Asinkron:

Meningkatkan kemampuan komunikasi yang efektif bahkan dalam lingkungan dengan jarak waktu antara penulis dan pembaca.

Mempelajari cara menyampaikan informasi secara efektif dengan mempertimbangkan respons pembaca melalui revisi dan peninjauan tulisan.

2) Bahasa Lisan:

① Peningkatan Kemampuan Komunikasi:

Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi secara efektif dalam berbagai situasi kehidupan sehari-hari.

Menekankan kemampuan untuk menyampaikan tujuan dengan jelas dan memahami maksud pendengar dalam situasi percakapan yang sebenarnya.

② Penguasaan Ekspresi yang Alami:

Melalui ekspresi yang sehari-hari dan spontan, peserta didik dapat menggunakan bahasa lebih alami dan meningkatkan kemampuan untuk mengekspresikan diri dengan bebas dalam situasi yang familiar.

Membantu peserta didik mempelajari fleksibilitas bahasa dan alur bahasa alami dalam percakapan sehari-hari.

③ Peningkatan Kemampuan Mengatasi Situasi yang Ambigu:

Peserta didik dapat meningkatkan kemampuan untuk menyampaikan dan memahami maksud dengan efektif bahkan dalam ekspresi atau situasi yang ambigu.

Mempelajari cara menyampaikan maksud secara efektif dengan menggunakan berbagai alat dan strategi komunikasi.

④ Pembentukan Kebiasaan Menggunakan Bahasa Sesuai Situasi:

Membimbing peserta didik untuk mempelajari dan menguasai cara menggunakan bahasa yang tepat dalam berbagai situasi.

Menekankan kemampuan untuk membentuk kebiasaan bahasa yang tepat sesuai situasi, dan menyesuaikan bahasa dengan tepat sesuai situasi, melampaui batasan tata bahasa.

Tujuan detail pendidikan bahasa tulis dan bahasa lisan masing-masing khusus untuk setiap bentuk bahasa, dan berfokus pada pengembangan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi secara efektif dalam berbagai situasi.

3. Karakteristik Bahasa Lisan dengan Memperhatikan Tujuan Detail Pendidikan Berbicara:

1) Peningkatan Kemampuan Komunikasi:

① Kecepatan (Immediacy): Bahasa lisan diucapkan dalam situasi real-time, sehingga dipahami dan hilang pada saat diucapkan. Peserta didik meningkatkan kemampuan untuk menyampaikan maksud dengan jelas dan memahami maksud pendengar dengan cepat.

Penguasaan Ekspresi yang Alami:

② Tidak Formal (Informality): Memiliki karakteristik yang sehari-hari dan spontan, dan menggunakan bahasa yang hidup dan alami daripada logika yang terencana. Peserta didik mempelajari keakraban dan keragaman bahasa melalui ekspresi sehari-hari dan meningkatkan kemampuan untuk mengekspresikan diri dengan bebas dalam situasi spontan.

Kemampuan Mengatasi Situasi yang Ambigu:

③ Kekaburan (Ambiguity): Bahasa lisan bisa relatif lebih fluktuatif dan ambigu antara pendengar dan penutur. Peserta didik meningkatkan kemampuan untuk menyampaikan dan memahami maksud dengan efektif bahkan dalam ekspresi atau situasi yang ambigu.

Pembentukan Kebiasaan Menggunakan Bahasa Sesuai Situasi:

④ Tidak Formal (Informality): Ekspresi berubah secara fleksibel tergantung pada situasi percakapan, dan tidak ketat pada kosakata atau tata bahasa. Peserta didik mempelajari cara menggunakan bahasa dalam berbagai situasi, membentuk kebiasaan bahasa, dan mengembangkan kemampuan untuk menggunakan bahasa secara tepat sesuai situasi.

Dengan menekankan karakteristik bahasa lisan sesuai dengan tujuan detail pendidikan berbicara, peserta didik dapat meningkatkan kemampuan untuk menggunakan dan memahami bahasa secara efektif dalam situasi komunikasi yang realistis dan beragam.

Ⅲ Kesimpulan

Penulis sedang melatih kemampuan menulis untuk meningkatkan kemampuan berbicara. Banyak orang menyarankan untuk rajin berlatih menulis untuk berbicara secara lebih sistematis karena menulis memiliki kekuatan dalam hal logika dan sistematis. Penulis sendiri kurang rajin berlatih menulis sejak kecil, misalnya dengan menulis jurnal. Karena itu, menulis lebih sulit bagi penulis. Kemampuan untuk menyusun pikiran terlebih dahulu sebelum berbicara kurang, sehingga sering kesulitan menemukan topik pembicaraan yang tepat dan mengekspresikannya selama percakapan.

Oleh karena itu, penulis mulai berlatih menulis sedikit demi sedikit atau berlatih berbicara di depan orang lain setelah merencanakannya terlebih dahulu. Seiring berjalannya waktu, penulis merasa kemampuan menulis dan berbicara semakin membaik.



goodfriends
goodfriends
Good things will happen to you today
goodfriends
Ketika Menggabungkan Aktivitas Mendengarkan dengan Bidang Lain dalam Pendidikan, Bidang Mana yang Paling Relevan? Sertakan Pendapat Anda.Artikel ini menganalisis hubungan antara mendengarkan dan bidang bahasa lainnya (berbicara, membaca, menulis). Penjelasan mengenai pentingnya mendengarkan, kesamaan, dan keterkaitannya dengan bidang lain diuraikan, dengan penekanan khusus pada hubungan y

September 26, 2024

Perbandingan Metode Pengajaran Grammar-Translation dan Metode LangsungMakalah ini membandingkan dan menganalisis konsep, ciri, dan perbedaan antara metode Grammar-Translation (Gramatikal-Terjemahan), yang digunakan sejak akhir abad ke-18, dan metode langsung (Direct Method), yang muncul pada akhir abad ke-19. Diskusi ini j

September 26, 2024

Mengapa Studi Penggunaan Bahasa Berdasarkan Kelompok Usia Penting dalam Sosiolinguistik?Sosiolinguistik mempelajari perubahan penggunaan bahasa berdasarkan usia untuk memahami variasi bahasa, norma, akuisisi dan perkembangannya, serta aspek sosiokulturalnya.

September 26, 2024

5 Cara Berbicara yang Baik5 cara berbicara yang baik untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan ringkas, menyesuaikan nada bicara dengan audiens, mendengarkan dengan saksama, menggunakan bahasa tubuh dan ekspresi wajah, serta meningkatkan kemampuan berbicara melalui latihan dan ump
김종완
김종완
김종완
김종완

April 9, 2024

20 Teknik Percakapan yang MenarikArtikel ini memperkenalkan 20 cara untuk meningkatkan keterampilan berbicara Anda, termasuk kontak mata, nada suara, pujian, dan penggunaan humor untuk komunikasi yang lebih lancar.
대한민국최고블로그
대한민국최고블로그
대한민국최고블로그
대한민국최고블로그

April 23, 2024

Apa Itu Bahasa Alami (Natural Language)?Bahasa alami adalah bahasa yang digunakan orang sehari-hari, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan lainnya. Teknologi pemrosesan bahasa alami memungkinkan komputer untuk memahami dan memproses bahasa tersebut.
꿈많은청년들
꿈많은청년들
꿈많은청년들
꿈많은청년들

May 14, 2024

Kata Kunci Bahasa di Era AI: NuansaDi era AI, pentingnya kemampuan bahasa dan nuansa semakin ditekankan. Di tengah kemudahan terjemahan AI, kita perlu waspada terhadap potensi hilangnya kesempatan belajar bahasa dan nuansa budaya.
Byungchae Ryan Son
Byungchae Ryan Son
Byungchae Ryan Son
Byungchae Ryan Son

May 20, 2024

Apa Itu LLM (Model Bahasa Besar)?LLM adalah model bahasa besar yang merupakan teknologi kecerdasan buatan yang mempelajari data teks dalam jumlah besar untuk memahami dan menghasilkan bahasa yang mirip dengan manusia.
세상 모든 정보
세상 모든 정보
세상 모든 정보
세상 모든 정보

April 1, 2024

Apa Itu Konteks Percakapan?Konteks percakapan mengacu pada pemahaman alur dan situasi percakapan, yang sangat penting untuk komunikasi yang efektif.
꿈많은청년들
꿈많은청년들
꿈많은청년들
꿈많은청년들

May 13, 2024