Identitas sebagai warga negara Republik Korea didasarkan pada ideologi demokrasi liberal dan kepatuhan pada konstitusi.
Identitas etnis dapat ditemukan dalam pewarisan sejarah, budaya, dan bahasa (Bahasa Korea/Hangul) sebagai bangsa Korea, serta rasa bangga akan hal tersebut.
Penting untuk memiliki kesadaran global dan menghargai keragaman di era globalisasi.
Ⅰ Pendahuluan
Pertanyaan tentang identitas orang Korea semakin penting. Selama berabad-abad, orang Korea, yang telah hidup bersama di Semenanjung Korea, telah berbagi kesamaan genetik, budaya, dan bahasa, membentuk identitas sebagai orang Korea. Namun saat ini, karena pembagian Korea, identitas nasional dan etnis kita menjadi lebih kompleks dan tidak mudah dibedakan seperti di masa lalu. Karena pembagian tersebut, prinsip-prinsip nasionalisme untuk penyatuan tidak terwujud, sehingga identitas independen Korea Selatan terbentuk.
Selain itu, globalisasi dan keterbukaan eksternal telah meningkatkan keragaman dalam masyarakat kita dan memperdalam pertimbangan tentang identitas global. Perubahan persepsi tentang Korea Utara dan penyatuan juga terlihat. Dan kita dapat melihat bahwa kewarganegaraan global semakin meningkat karena perubahan posisi Korea di masyarakat internasional.
Perubahan ini menuntut definisi baru tentang identitas orang Korea di zaman ini. Oleh karena itu, di tengah perubahan situasi ini, mari kita cari tahu apa definisi identitas orang Korea dan apa saja hal-hal utama yang mewakili identitas tersebut.
Ⅱ Isi
1. Aspek Ideologis Negara: Demokrasi liberal, kesetaraan kesempatan, tanggung jawab dan kewajiban warga negara, dedikasi untuk perdamaian dunia dan kesejahteraan umat manusia, dan mengamankan keselamatan, kebebasan, dan kebahagiaan generasi mendatang. Ini dibangun berdasarkan konstitusi negara, dan dari sudut pandang ideologis negara, warga negara Korea Selatan khususnya harus memahami dengan jelas tanggung jawab dan kewajiban untuk mematuhi sistem republik demokratis, demokrasi liberal, dan sistem ekonomi pasar bebas. Juga, dalam situasi konfrontasi antara Selatan dan Utara saat ini, penerimaan sistem politik Korea Utara bertentangan dengan ideologi konstitusi Korea Selatan, dan ini melanggar identitas warga negara Korea.
2. Aspek Etnis: Identitas orang Korea secara etnis mengikuti karakteristik orang Korea (韓族). Itu adalah
① Anggota Suku Korea (韓族): Orang Korea memiliki identitas sebagai bagian dari suku Korea (韓族), yang secara historis merupakan kelompok etnis yang berpusat di Semenanjung Korea. Ini adalah kelompok etnis yang menetap di Semenanjung Korea sekitar 5000 tahun yang lalu melalui pertanian, berburu, dan perikanan.
② Bahasa Korea dan Hangeul: Bahasa orang Korea adalah bahasa Korea, dan ditulis menggunakan Hangeul. Hangeul adalah salah satu elemen utama yang membentuk identitas orang Korea, dan merupakan bagian inti yang menunjukkan karakteristik budaya orang Korea.
③ Ciri Fisik: Orang Korea memiliki identitas yang terbentuk melalui berbagai peristiwa sejarah dan warisan budaya dari zaman kuno hingga modern. Makanan tradisional Korea, ritual, etika, musik, seni, dll. adalah bagian penting yang membentuk identitas orang Korea.
④ Warisan Sejarah dan Budaya: Orang Korea memiliki identitas yang terbentuk melalui berbagai peristiwa sejarah dan warisan budaya dari zaman kuno hingga modern. Ini terletak pada pemahaman dan perwujudan karakteristik budaya tradisional Korea. Ciri-ciri budaya Korea meliputi Hanbok, Hangeul, Hanok, makanan Korea, musik tradisional Korea, lagu rakyat, etika, ritual tradisional, Taegukgi (bendera Korea), budaya permainan, olahraga, dll. yang merupakan identitas orang Korea. Terutama mengenai bendera nasional, saya ingat banyak warga negara asing yang menjadi warga negara dan mengenakan medali di Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018. Ini adalah bukti bahwa warga negara asing dapat memperoleh kewarganegaraan Korea kapan saja selama mereka memiliki keinginan dan niat, dan ini menunjukkan bahwa kita harus hidup dalam komunitas dalam kerangka berpikir dan gaya hidup kita di era multikultural.
⑤ Nasionalisme dan Kebanggaan: Orang Korea memiliki rasa bangga terhadap bangsa dan sejarah bangsa mereka. Ini sangat memengaruhi pembentukan identitas orang Korea dan menciptakan rasa solidaritas dan empati yang kuat di antara orang Korea.
3. Aspek Hukum: Identitas sebagai warga negara Korea diwujudkan dengan menjadi anggota masyarakat Korea Selatan, mematuhi konstitusi dan hukum negara, dan menjalankan hak, tanggung jawab, dan kewajiban sebagai warga negara Korea Selatan. Ini menekankan bahwa identitas sebagai warga negara harus dibangun dan dipertahankan melalui pelaksanaan kewajiban untuk kesejahteraan publik seperti pertahanan negara, perpajakan, pendidikan, pekerjaan, pelestarian lingkungan, dan penggunaan hak milik.
4. Bahasa Korea dan Hangeul: Bahasa orang Korea adalah bahasa Korea, dan ditulis menggunakan Hangeul. Hangeul adalah salah satu elemen utama yang membentuk identitas orang Korea, dan merupakan bagian inti yang menunjukkan karakteristik budaya orang Korea. Bahasa Korea adalah alat utama untuk komunikasi dan transmisi budaya, yang mencerminkan dan mengekspresikan kehidupan, pikiran, dan nilai-nilai orang Korea. Hangeul juga memainkan peran utama dalam mencerminkan dan melestarikan sejarah dan warisan budaya orang Korea.
5. Ciri Fisik: Orang Korea biasanya memiliki tinggi badan sedang, rambut hitam, dan mata sipit atau bentuk kepala yang datar. Ciri-ciri ini dianggap sebagai salah satu karakteristik utama yang membedakan orang Korea dari kelompok etnis lainnya.
6. Warisan Sejarah dan Budaya: Orang Korea memiliki identitas yang terbentuk melalui berbagai peristiwa sejarah dan warisan budaya dari zaman kuno hingga modern.
① Warisan Sejarah: Identitas orang Korea berakar pada perkembangan dan pengalaman sejarah selama ribuan tahun. Semenanjung Korea telah mengalami interaksi dengan berbagai peradaban asing selama berabad-abad, yang memengaruhi identitas orang Korea.
② Karakteristik Budaya: Orang Korea memiliki karakteristik budaya unik, yang terlihat dalam berbagai aspek seperti makanan, etika, ritual, musik, dan seni tradisional.
7. Nasionalisme dan Kebanggaan: Orang Korea memiliki rasa bangga terhadap bangsa dan sejarah bangsa mereka. Itu adalah
① Nasionalisme: Orang Korea mengidentifikasi diri mereka sebagai bangsa Korea (韓民族). Konsep ini terbentuk berdasarkan atribut bersama seperti bahasa, sejarah, dan budaya yang dibagikan oleh orang Korea. Nasionalisme terhadap bangsa Korea membentuk rasa solidaritas dan kesadaran identitas yang kuat di antara orang Korea, dan mendorong kesadaran komunitas dan kebanggaan.
② Kebanggaan: Orang Korea bangga terhadap bangsa dan warisan sejarah mereka. Orang Korea bangga dengan sejarah dan warisan budaya Korea, dan membangun dan memperkuat identitas mereka melalui hal tersebut. Orang Korea juga bangga dengan prestasi dan pencapaian sejarah mereka dari zaman kuno hingga saat ini, dan meningkatkan rasa kebanggaan nasional melalui hal tersebut.
Nasionalisme dan kebanggaan merupakan elemen penting dalam pembentukan identitas orang Korea, dan menciptakan rasa solidaritas dan empati yang kuat di antara orang Korea, yang mendorong semangat persatuan nasional dan perkembangan yang bebas.
8. Tradisi yang Berbasis pada Bakti: Aspek moral dari identitas orang Korea dibentuk dengan berpusat pada bakti (孝). Bakti dianggap sebagai akar dari semua perilaku yang baik dan merupakan salah satu nilai inti dari kehidupan moral. Orang Korea menjunjung tinggi nilai-nilai seperti kesetiaan (忠), kejujuran (信), cinta kasih (愛), persaudaraan (悌), kasih sayang (慈), dan harmoni (和) berdasarkan bakti. Nilai-nilai ini sangat memengaruhi kehidupan, pikiran, dan perilaku moral orang Korea. Orang Korea masih merayakan festival seperti Seollal (Tahun Baru Imlek), Chuseok (Thanksgiving Korea), dan ritual keagamaan dengan penuh khidmat dan menghormati dan mempraktikkan nilai bakti. Meskipun peradaban material berkembang, kehidupan bakti dianggap sebagai inti dari filsafat hidup orang Korea dan bagian penting dari identitas mereka.
Ⅲ Kesimpulan
Identitas orang Korea terbentuk dari berbagai aspek, dan saya pikir penting untuk menyadari dan menghargai keragaman tersebut. Orang Korea memahami dan membanggakan identitas mereka melalui warisan sejarah dan nilai-nilai tradisional yang mencakup masa lalu dan masa kini, dan pada saat yang sama, mereka harus memainkan peran sebagai warga negara global sejalan dengan zaman globalisasi.
Sekarang bukan saatnya untuk terpaku pada identitas masa lalu, tetapi saatnya untuk memimpin Korea Selatan bersama dengan berbagai masyarakat dan orang-orang.
Dalam menjalankan tugas identitas orang Korea, saya telah berpikir keras tentang peningkatan dan perubahan penduduk asing. Meskipun kita dapat belajar dan memahami lebih banyak melalui interaksi dengan orang asing, saya menyadari bahwa perubahan persepsi orang Korea masih lambat meskipun masyarakat berubah dengan cepat. Sepertinya saatnya kuliah juga harus disiapkan untuk perubahan persepsi ini. Saya bertekad untuk melakukan yang terbaik agar dapat membentuk identitas yang lebih matang melalui berbagi dan saling pengertian dengan orang asing.